Islam hadir ketengah masyarakat memberikan tempat yang mulia ,mengangkat martabat dan kedudukan kaum ibu sebagaimana sabda Nabi Muhammad S.A.W : Surga itu berada dibawah telapak kaki ibu .Tanpa memuliakan dan patuh kepada ibu tidak mungkin surga dapat diraih, ibulah yang dapat menciptakan dan mengarahkan anak-anaknya kejalan yang diridhoi Alloh, yaitu jalan menuju surga. Nilai pengabdian akan berhenti berputar manakala kaum ibu tidak bersungguh-sungguh dalam mendidik anak-anaknya kejalan Alloh.
Semua anak dilahirkan diatas dasar fitroh sampai waktunya dia dapat bicara dengan jelas,kemudian ibu bapaknyalah yang bisa menyebabkan dia menjadi Yahudi,Nasrani atau Majusi (H.R.Al Aswadu Ibnu Syari).Alloh SWT membekali manusia dengan potensi penuh kecerdasan dan kemampuan tetapi tidak sedikit yang gagal mempergunakan sepenuhnya. Alloh berfirman dalam surat As`Syamsu :8 Manusia dibekali potensi baik dan buruk jika potensi baik dikembangkan akan sampai kederajat yang sangat tinggi disisiNya (taqwa) tetapi sebaliknya jika tidak dikembangkan ia tidak akan jadi siapa-siapa.
Demikian pula dengan kecerdasan yang dibawa sebagai warisan/keturunan (hereditas) hanya dimiliki manusia sebagai potensi. Sebagai potensi ,jika tidak berhadapan dengan lingkungan yang merangsang kemampuan maka kecerdasannya akan hanya sampai rata-rata saja tidak akan berkembang secara maksimal.
Lingkungan pada akhirnya sangat dominan berpengaruh terhadap pengembangan potensi anak , demikian pula yang berkaitan dengan masalah kecerdasan ,gen dan pengaruh orang tua ikut membentuk otak,tetapi gen tidak menentukan nasib.Pendidikan dan tantangan menentukan berfungsi tidaknya pikiran manusia. Bukankah Alloh selalu bertanya dalam firman Nya :kenapa manusia tidak mau berfikir terhadap ayat-ayat Alloh yang berkaitan dengan fenomena alam , dan bahkan Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mau berusaha merubah keadaan.(Q.Surat Ar Rad :11)
Ilmuwan saraf dari The Kennedy-Kriger Institute di Baltimore : Christine Hohmann mengatakan bahwa Gen adalah batu bata yang merupakan bahan bangunan otak,sedangkan lingkungan adalah arsiteknya.
Kehidupan keluarga merupakan sekolah yang pertama Kehidupan keluarga merupakan sekolah yang pertama untuk mempelajari segala hal. Ketika manusia lahir diberi otak yang sempurna tetapi ketika apa yang diberikan keliru maka akan merusak /menghancurkan seluruh arus komunikasinya. Otak tidak akan berfungsi secara optimal.
Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan anak. Keluarga merupakan poros penentu dalam membentuk pribadi seorang anak serta perkembangannya, karena sejak awal kehadirannya didunia ,seorang anak banyak bergaul dengan ibunya.Ibu yang memenuhi segala kebutuhan dan melayaninya,sehingga apapun yang dilakukan ibu menjadi tonggak yang berdiri kokoh dalam jiwa anak.
Rosul bersabda : Ibu adalah madrasahnya anak (tempat belajar anak).
IBU YANG CERDAS SETIAP GERAK LANGKAHNYA SELALU BERORIENTASI MENINGKATKAN KECERDASAN,BAIK UNTUK DIRINYA SENDIRI MAUPUN ANAK-ANAK DAN KELUARGANYA.
No comments:
Post a Comment